Senin, 13 April 2015

DAPAT MENJELASKAN KOMPAS, MENAKSIR TINGGI DAN LEBAR (SKU Penggalang Ramu point 23)

Bentuk sederhana dari kompas adalah sebuah jarum (atau juga bisa menggunakan silet) yang kita beri muatan magnet (menggosok-gosokkan sebuah magnet di sepanjang jarum secara searah) lalu diletakkan di permukaan air (supaya mengapung kita bisa tusukkan ke sebuah gabus), maka secara otomatis jarum itu akan menunjuk ke arah utara dan selatan.
Begitulah cara kerja kompas, jarum kompas akan selalu menunjuk arah utara dan selatan bumi (bagian yang diberi warna pada jarum kompas biasanya menunjukkan arah Utara). Dimanapun kamu berada, jarum kompas selalu menujuk ke arah utara-selatan. Selanjutnya setelah kita mengetahui arah utara dan selatan tentu kita mengetahui pula mana arah barat dan timur.
Kompas belumlah cukup membantu, akan tetapi kita harus memiliki selembar peta. Dengan membuka peta dan mengamati dua atau tiga lokasi mencolok yang berada di sekeliling kita, lalu mencocokkan dengan yang tergambar di peta maka kita akan mengetahui posisi kita, kompas akan membantu kita dalam menentukan posisi lebih pastinya.
Kompas juga membantu kita dalam menentukan kemana tujuan kita. Pesawat terbang, kapal laut tidak memiliki jalan/rute khusus seperti halnya jalan mobil atau kereta api, sehingga mereka menggunakan kompas sebagai pemandu arah tujuan. Dengan begitu pilot dan nahkoda dapat melakukan perjalanan di malam hari sekalipun tanpa harus melihat jalan.
Bentuk kompas yang lebih modern adalah GPS (Global Position System) yaitu alat yang langsung dapat menunjukkan posisi kita di permukaan bumi dengan bantuan satelit yang berada di atas kita. GPS yang lebih canggih juga menyertakan peta di dalam alatnya, sehingga tanpa peta, tanpa kompas, kita bisa menggunakan GPS untuk mengetahui posisi kita dan tujuan kita.
Untuk menaksir tinggi dan lebar dapat diperhatikan penjelasan dan tatacara dari tahap-tahap menaksir  itu sendiri yaitu :
Menaksir adalah meng-agak-agak atau mengkira-kira. Oleh karena itu, apabila hasilnya berselisih sedikit maka hasil penaksiran tersebut dianggap benar.
Hal-hal yang biasa ditaksir yaitu seperti (1) menaksir lebar, (2) menaksir tinggi, (3) menaksir arah mata angin.
Menaksir Lebar. Misalnya kita akan menaksir lebar sungai. Adapun tata cara menaksir lebar yaitu dapat dilakukan dengan cara (a) pilihlah objek yang ada di seberang sungai, lalu objek tersebut diberi tanda A, (b) tempat berdiri kita jadikan sebagai titik B, (c) buatlah sudut 90O dengan berjalan ke arah kiri sebanyak X langkah lalu tempat berhenti itu sebagai titik C, (d) lanjutkan langkah ke arah kiri lagi sebanyak ½ langkah lalu beri tanda D, (e) dari titik D buatlah sudut 90Olalu bergeraklah mundur sambil mengintai ke titik A dan titik C sampai titik A dan titik C berada pada satu garis lurus, (f) dengan demikian lebar sungai AB = 2 kali lebar DE.
 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


Menaksir Tinggi. Misalnya kita akan menaksir tinggi pohon. Adapun tahap-tahap untuk menaksir tinggi pohon tersebut yaitu (a) tentukan tepat di bawah pohon yang akan kita ukur sebagai titik A dan ujung atau puncak pohon sebagai titik B, (b) lalu dari titik A melangkahlah sebanyak 11 langkah (kalau menggunakan langkah kaki) atau ukurlah sejauh 11 meter (kalau menggunakan alat ukur) dan setelah itu beri tanda D, (c) pada titik D mintalah bantuan kepada teman untuk me megang tongkat secara tegap, (d) dari titik D lanjutkan satu langkah lagi dan beri tanda C, (e) pada posisi C kita bidik ke arah puncak pohon atau titik B sehingga buatlah persepsi terdapat garis bidikan CB yang melewati tongkat yang dipegang teman anda di titik D, (f) tandai bagian tongkat yang dilalui garis CB kemudian beri tanda E, (g) dengan demikian tinggi pohon tersebut AB = 12 kali panjang DE. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 5 di bawah ini:



Selain menaksir tinggi pohon, ada juga menaksir tinggi objek yang lain dengan tata cara penaksiran yang berbeda juga. Sebagai contoh yaitu langkah-langkah menaksir tinggi tiang listrik yaitu (a) sediakan tongkat dan ukur panjangnya, misal panjang tongkat kita beri nama AB dengan panjang 160cm, (b) lalu kita tegakkan tongkat AB pada tempat yang terdapat sinar mataharinya sehingga tongkat tersebut membentuk bayang-bayang, anggap saja bayang-bayang tongkat tersebut adalah 20cm, (c) jadi perbandingannya yaitu 20:160 = 1:8, (d) setelah kita mendapatkan perbandingan antara panjang tongkat dan panjang bayang-bayang tongkat, langkah selanjutnya kita ukur panjang bayang-bayang tiang listrik yang akan kita taksir tingginya, misalnya didapat panjang bayang-bayang tiang listrik 120cm, (e) jadi panjang tiang listrik ditaksir dari panjang bayang-bayang tiang listrik dikalikan dengan hasil perbandingan antara panjang tongkat dengan panjang bayang-bayang tongkat, jadi didapat yaitu 120X8 = 960cm = 9,6 meter.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar