DAPAT MENJELASKAN KOMPAS, MENAKSIR TINGGI DAN LEBAR
Bentuk sederhana dari kompas adalah
sebuah jarum (atau juga bisa menggunakan silet) yang kita beri muatan magnet (menggosok-gosokkan
sebuah magnet di sepanjang jarum secara searah) lalu diletakkan di permukaan
air (supaya mengapung kita bisa tusukkan ke sebuah gabus), maka secara otomatis
jarum itu akan menunjuk ke arah utara dan selatan.
Begitulah cara kerja kompas, jarum
kompas akan selalu menunjuk arah utara dan selatan bumi (bagian yang diberi warna
pada jarum kompas biasanya menunjukkan arah Utara). Dimanapun kamu berada,
jarum kompas selalu menujuk ke arah utara-selatan. Selanjutnya setelah kita
mengetahui arah utara dan selatan tentu kita mengetahui pula mana arah barat
dan timur.
Kompas belumlah cukup membantu, akan
tetapi kita harus memiliki selembar peta. Dengan membuka peta dan mengamati dua
atau tiga lokasi mencolok yang berada di sekeliling kita, lalu mencocokkan
dengan yang tergambar di peta maka kita akan mengetahui posisi kita, kompas
akan membantu kita dalam menentukan posisi lebih pastinya.
Kompas juga membantu
kita dalam menentukan kemana tujuan kita. Pesawat terbang, kapal laut tidak
memiliki jalan/rute khusus seperti halnya jalan mobil atau kereta api, sehingga
mereka menggunakan
kompas sebagai pemandu arah tujuan. Dengan begitu pilot dan nahkoda
dapat melakukan perjalanan di malam hari sekalipun tanpa harus melihat jalan.
Bentuk kompas yang lebih modern adalah
GPS (Global Position System) yaitu
alat yang langsung dapat menunjukkan posisi kita di permukaan bumi dengan
bantuan satelit yang berada di atas kita. GPS yang lebih canggih juga menyertakan
peta di dalam alatnya, sehingga tanpa peta, tanpa kompas, kita bisa menggunakan
GPS untuk mengetahui posisi kita dan tujuan kita.
Untuk menaksir tinggi dan lebar dapat
diperhatikan penjelasan dan tatacara dari tahap-tahap menaksir itu sendiri yaitu :
Menaksir adalah meng-agak-agak atau
mengkira-kira. Oleh karena itu, apabila hasilnya berselisih sedikit maka hasil
penaksiran tersebut dianggap benar.
Hal-hal yang biasa ditaksir yaitu seperti
(1) menaksir lebar, (2) menaksir tinggi, (3) menaksir arah mata angin.
Menaksir Lebar. Misalnya
kita akan menaksir lebar sungai. Adapun tata cara menaksir lebar yaitu dapat
dilakukan dengan cara (a) pilihlah objek yang ada di seberang sungai, lalu
objek tersebut diberi tanda A, (b) tempat berdiri kita jadikan sebagai titik B,
(c) buatlah sudut 90O dengan berjalan ke arah kiri sebanyak X
langkah lalu tempat berhenti itu sebagai titik C, (d) lanjutkan langkah ke arah
kiri lagi sebanyak ½ langkah lalu beri tanda D, (e) dari titik D buatlah sudut
90O, lalu bergeraklah mundur sambil mengintai ke titik A dan titik C sampai titik A dan titik C berada pada satu garis lurus, (f) dengan demikian lebar sungai AB = 2 kali lebar DE.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar