Bogor, 12 November 2024 – BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor menggelar kegiatan Pertemuan dan Latihan Dua Mingguan yang berlangsung dari pagi hingga siang hari. Acara ini menghadirkan narasumber dari Kepala UPT Proteksi Kabupaten Bogor, Pak Donny, yang membagikan berbagai informasi terkait program pertanian yang tengah berlangsung dan rencana kerja tahun 2025.
Dalam pertemuan ini, Koordinator BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor memaparkan sejumlah poin penting. Pertama, persiapan Evaluasi Kinerja bagi Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Pertanian Swadaya yang akan dilaksanakan oleh Bidang Penyuluhan Distanhorbun Kabupaten Bogor. Penyuluh diimbau agar mulai menyiapkan bukti-bukti kinerjanya.
Selanjutnya, Koordinator BPP mengumumkan rencana pelatihan Business Motivation Pathway (BMP) yang akan diselenggarakan oleh BDSP BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor. Pelatihan BMP Program YESS ini akan melibatkan 150 petani milenial dari Kecamatan Caringin, Cijeruk, dan Cigombong, dengan masing-masing kecamatan mengirimkan 10 orang per rombongan belajar.
Selain itu, BPP Wilayah VII bersama Penyuluh Urusan Supervisi, Sumberdaya, dan Programa dijadwalkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke sejumlah Kelompoktani yang mendapatkan program di tahun 2024. Sementara itu, penyuluh pertanian yang belum menyelesaikan input data e-RDKK diingatkan untuk segera menuntaskannya dalam waktu empat hari ke depan.
Kepala UPT Proteksi, Pak Donny, juga memberikan informasi mengenai program PHT, Diseminasi, dan Gerakan Pengendalian (Gerdal) di BPP Wilayah VII. Di tahun 2024, program PHT telah dilaksanakan di Kelompoktani Setia Wargi, sementara Diseminasi dilakukan di Kelompoktani Hurip Jaya, Desa Ciadeg, dan Kelompoktani Family Tani Sejahtera di Desa Cijeruk. Untuk tahun 2025, UPT Proteksi telah merencanakan lebih banyak kegiatan, dengan 18 program PHT, 15 diseminasi, dan 15 Gerdal. Pak Donny mengimbau BPP Wilayah VII untuk segera mengajukan CPCL (Calon Petani dan Calon Lokasi) bagi kegiatan-kegiatan tersebut.
Penyuluh Urusan Supervisi, Andri Kw, menambahkan informasi terkait kegiatan uji kualitas tanah yang akan dilakukan pada 14 s.d 15 November 2024 di beberapa Kelompoktani, bekerja sama dengan PT Petrokimia Gresik. Kegiatan ini akan mencakup uji kandungan pH, tekstur tanah, kapasitas tukar kation, serta unsur hara N, P, K, dan bahan organik tanah. Andri Kw mengajak Kelompoktani yang belum pernah menguji kualitas tanah lahan pertaniannya untuk memanfaatkan kesempatan gratis ini dengan mendaftar melalui penyuluh setempat atau langsung ke Penyuluh Urusan Supervisi.
Menurut Andri Kw, biaya uji kualitas tanah cukup tinggi bila dilakukan secara mandiri, mulai dari Rp500.000 hingga Rp3.000.000 per sampel, tergantung pada jenis uji yang dilakukan. Namun, melalui program ini, semua sampel akan diuji secara gratis berkat dukungan dari PT Petrokimia Gresik.
Selain itu, Andri Kw menyebutkan beberapa laboratorium di Bogor yang dapat memberikan layanan uji kualitas tanah, antara lain Balai Penelitian Tanah (BPT), PT Saraswanti Indo Genetech (SIG), dan PT Sky Pacific Indonesia, yang melayani kebutuhan pengujian tanah untuk sektor pertanian dan lingkungan.
Dengan diadakannya kegiatan ini, BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor berharap para petani dan penyuluh dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian melalui pembinaan berkelanjutan dan dukungan teknologi. [Red_AKw]